Kamis, 23 Mei 2013

HILANGNYA KEEMASAN DJANOKO SI GEDUNG BIOSKOP

Foto dari depan Gedung Bioskop Djanoko
Foto : Wildan Salami                                      

Tepatnya di era 70an, gedung ini berdiri dan menjadi pusat bagi masyarakat sekitar. Gedung yang terletak di jantung kota Randudongkal, Kabupaten Pemalang, sempat memiliki masa keemasan dimasanya. Gedung yang setiap harinya memutar filem-filem lokal Indonesia dan filem luar (negeri) sebagai ‘Box Office’nya telah mencuri banyak orang untuk sekedar mampir maupun fokus menonton. 


Suwarno (46) menuturkan dirinya dulu sering datang ke Bioskop tersebut. “aku gemiyen sering teka maring mono." (Saya dulu sering datang (ke bioskop). Filem favorit saya filem Indiaan). Tutur si Tukang Becak kepada media SalahCetak.


Foto dari depan samping Gedung Bioskop Djanoko
Foto : Wildan Salami                                                      
Ada setitik harapan dari masyarakat sekitar mengenai Gedung Bioskop yang sudah berhenti beroperasi. Tidak terlalu banyak warga yang mengetahui mengapa Gedung yang sehari-harinya memutar filem ini berhenti beroperasi. Seperti Pak Abdul warga sekitar yang menuturkan pendapat tentang berhentinya fungsi Gedung tersebut. "Aku ora terlalu ngerti kenengapa Gedunge mari muteri filem." (saya kurang begitu tahu kenapa Gedung ini bisa berhenti beroperasi). "Sengertine Aku Gedung kie mulai bangkrut tahun 99-2000an lah. Ndean Wong-wong wis pada pindah maring VCD." (Setahu Saya Gedung ini mulai mengalami masa bangkrutnya di tahun 99-2000an lah, mungkin pada saat itu orang-orang pada pindah ke VCD). Ungkap Pak Abdul dengan sedikit mengenang masa lalu. "Wong pas kae Gedung kie ruangane dienggo rentalan PS." (Pada saat itu Gedung tersebut sudah muti fungsi, salah satu ruangannya ada yang digunakan untuk membuka rentalan Playstation (PS)”. Lanjut bapak-bapak penjual Makanan di sekitar Gedung.
Foto dari samping Gedung Bioskop Djanoko
Foto : Wildan Salami                                          
Kurangnya perhatian dari Pemerintah setempat, membuat Gedung yang seharusnya bisa dijadikan investasi bagi kemajuan Kota kini menjadi terbengkalai. Tidak ada sebuah catatan yang akurat untuk mengungkap bagaimana terjadinya pailit gedung pemutar filem tersebut.



4 komentar:

  1. Dulu aku sempat tinggal di Randudongkal, sekitar 2 tahun yang lalu. Aku juga sempat main ke bioskop itu. Dan orang-orang sekarang bilang kalau gedung itu angker:V Padahal sayang ya, itu bisa aja jadi ladang usaha. Terutama letaknya di tengah Randudongkal

    BalasHapus
  2. Saya orang randudongkal.tapi sayangnya saya anak 2000 jadi ngga begitu tau bagai mana gedung itu beroperasi. Tapi bapak saya katanya sering nonton di situ pas masih bujangan. Katanya suka sama film india heje

    BalasHapus
  3. Konon sekarang Djanoko sudah menjadi sarang walet, jin ifrit, dan mrekayangan.Heheh

    BalasHapus
  4. Rumah masa kecil kuu.
    Bioskop djanoko, bersama almarhum BPK Mahendra Kumar.

    BalasHapus

TINGGALKAN KRITIK DAN SARAN ANDA